Selama ini, perokok sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, salah satunya berisiko terkena serangan jantung. Namun peneliti membeberkan kalau pendengkur lebih berisiko terkena serangan jantung daripada perokok dan bahkan penderita obesitas.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail (25/01), peneliti dari Amerika Serikat tersebut percaya kalau mendengkur membuat pembuluh darah arteri menebal. Kondisi itu pun memicu pendarahan pada otak dan mengakibatkan serangan jantung hingga stroke.
Sekitar seperempat wanita dan empat dari sepuluh pria adalah pendengkur. Kebiasaan mendengkur selama ini belum pernah disebut mampu memberi efek buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang. Namun ternyata kali ini penelitian terbaru mengklaim pendapat yang berbeda.
Tim peneliti dari University of Detroit lantas menjelaskan lebih detail mengenai dampak penebalan pembuluh darah yang terjadi dalam tubuh. Penebalan tersebut membuat suplai oksigen pada otak menjadi berkurang sehingga menyebabkan stroke dan kerusakan otak. Sementara penebalan pembuluh arteri pada tubuh memicu serangan jantung.
"Penelitian kami membuktikan kalau mendengkur tidak bisa disepelekan," papar kepala peneliti Dr Robert Deeb.
Dr Deeb pun menyarankan agar kebiasaan mendengkur perlu dihentikan secepatnya. Jika perlu, para pendengkur langsung berkonsultasi dengan ahlinya agar kondisi tersebut bisa disembuhkan sebelum menimbulkan masalah serius.
Tim peneliti pun melaporkan studi tentang kebiasaan mendengkur dan kaitannya dengan serangan jantung ini dalam jurnal Laryngoscope.
Posting Komentar