Share

Di zaman sekarang Solidaritas acap kali menjadi kata yang sering di ucapkan namun dalam konteks nyatanya kurang, minim bahkan tabu untuk dilakukan. Mengapa demikian? Apakah solidaritas itu sama artinya dengan kebersamaan atau malah solidaritas itu akrab dengan cara ngobrol bareng, nongkrong maupun begadang sampe pagi seperti malam minggu sekarang ini? Tentu Solidaritas ini bukan hal yang menjadi acuan bagi kita terutama Mahasiswa.

Solidaritas yang sesungguhnya ialah seseorang maupun kelompok orang yang dapat membantu kita memperbaiki diri dari yang sebelumnya NOL menjadi lebih baik, atau dapat dikatakan yang dapat membimbing ke arah kebenaran. Tentu kata Solidaritas sendiri terbagi atas dua cabang, yakni ke arah negatif dan ke arah Positif. Ke negatif sudah sering kita tahu bahwa mengajak kita ke arah yang melenceng dari estetika dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh Realnya Kayak gini, “Ahh lo Bro, Gak Solid kalo kagak ngerokok kayak kita, Banci, Ini namanya Solidaritas?, Sini - sini ikut nih sama kita – kita, Genk kita ini harus kompak Bro, Satu ngerokok, Ya harus ngerokok semua. Itu baru namanya Solid.”

Cuplikan diatas lebih kurang sering kita dengar di keseharian kita, walaupun kadang – kadang. Namun hal itu bukanlah Solid yang sebenarnya. Contoh yang lain seperti UTS sekarang ini, sering memberi jawaban kepada teman menjadi trenseter bagi Solidaritas, “Psssstttt, No 4 Din”. Dan mau tak mau harus diberi juga tuh jawaban demi terjalinnya Solidaritas. Namun hal ini tentu salah, SALAH BESAR SOB, SALAH BESAR. Kita sama saja ingin membuatnya semakin bodoh dengan memberi jawaban itu, apakah solidaritas yang hakiki ingin melihat Teman seperjuangannya Bodoh?, Nggak kan!. Memang sekarang gak ngaruh, namun di masa Dewasa nantinya akan berasa tuh ruginya, sebagaimana yang terlansir dalam Al Quran Surah Al ´Ashr ayat 1hingga 3 yang artinya

 “Demi Masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Buat yang Non Muslim di mohon menyesuaikan, karena Solidaritas antar Agama juga diperlukan, Ok Sob J )

Untuk itulah kita mulai dari diri kita sendiri untuk mengerti bahkan memahami konteks sesungguhnya Solidaritas itu sendiri. Mulai mengingatkan teman apabila melakukan hal yang melenceng, membantu para kaum dhuafa dengan teman ‘Tongkrongan kita’ (Disinilah  fungsi tongkrongan diperlukan) hingga melakukan hal secara bersama semata – mata demi mencapai RidhoNYA.  Sesungguhnya berkumpul dengan orang yang Sholeh itu lebih mulia dalam mengobati hati dan menumbuhkan Solidaritas .

Sebelumnya, Kulo ngucapin Syukur ini Postingan yang Perdana di Yogyakarta J


Tulisan ini dimuat dalam rang ka Sayembara BLOG COMPETITION SOLIDARITAS HIMATIKA
Hakikat Solidaritas Full View


Oleh
Syaikh Dr Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani

Kenikmatan itu ada dua : Kenikmatan yang umum dan Kenikmatan yang terikat.

1. Kenikmatan Yang Umum.

Yaitu kenikmatan yang berhubungan dengan kebahagiaan abadi. Itu adalah kenikmatan Islam dan kenikmatan Sunnah. Karena kebahagiaan dunia dan akhirat dibangun diatas tiga pondasi : Islam, Sunnah dan A’fiyah (keselamatan) di dunia dan di akhirat. Sementara kenikmatan Islam dan Sunnah adalah kenikmatan yang diperintahkan Allah kepada kita agar memohonnya di dalam shalat, agar Allah memberikan kita petunjuk kepada jalan pengikutnya, dan jalan orang yang telah diberikan keistimewaan dengan kenikmatan itu, serta jalan orang-orang yang telah dijadikannya sebagai penghuni Ar-Rafiq Al-A’la.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu ; Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” [An-Nisa : 69]

Keempat golongan manusia itu adalah pemilik dari kenikmatan umum tersebut. Para pemilik kenikmatan itulah yang Allah maksudkan dengan firmanNya.

“Artinya : Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu” [Al-Maidah : 3]

Kesempurnaan pertama itu adalah pada sisi agama Islam, dan kesempurnaan kedua itu pada sisi kenikmatannya. Umar bin Abdul Aziz rahimahullah pernah mengungkapkan : “Sesungguhnya iman itu memiliki batas-batas, kewajiban-kewajiban, sunnah-sunnah dan syariat-syari’at. Barangsiapa yang menyempurnakan semuanya, berarti telah menyempurnakan iman”. [1]

Agama Allah adalah syari’at yang mengandung perintah dan larangan serta hal-hal yang disukai oleh Allah. Maksudnya, bahwa kenikmatan umum yang khusus diterima oleh kaum mukminin. Itulah kenikmatan Islam dan Sunnah. Dan kenikmatan itu pulalah yang menyebabkan seorang mukmin mendapatkan kegembiraan sejati. Kegembiraan dengan kenikmatan itu adalah yang disukai dan diridhai oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Katakanlah :’Dengan karunia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” [Yunus : 58]

Pendapat para ulama As-Salaf tentang pengertian rahmat dan keutamaan Allah seputar : Islam dan Sunnah, dan sebatas hidupnya hati dengan kegembiraan karena keduanya. Semakin keduanya itu tertanam di dalam hati, semakin memberikan kegembiraan. Sampai-sampai hati akan menari karena saking gembiranya ketika ruh itu bersentuhan dengan sunnah, meskipun orang banyak dalam kesedihan mendalam. Ia akan tetap dipenuhi rasa tentram, meskipun manusia dalam ketakutan yang amat sangat”[2]


2. Kenikmatan Yang Terikat.

Yakni kenikmatan kesehatan, kekayaan, kesehatan tubuh , kehormatan yang luas, banyaknya anak, istri yang cantik dan sejenisnya. Itu adalah kenikmatan yang dimiliki secara bersama oleh orang-orang yang shalih maupun orang fasik, orang mukmin maupun orang kafir. Apabila ada yang menyatakan : “Allah berhak memberikan kepada orang kafir kenikmatan khusus tadi dalam bentuk yang demikian”, maka itu benar adanya. Namun kenikmatan khusus bagi orang kafir dan orang fasik itu bersifat menghanyutkan. Kembalinya adalah kepada siksa dan kecelakaan, bagi orang yang tidak mendapatkan kenikmatan umum di atas. [Lihat rujukan sebelumnya II : 36]


[Disalin dari kitab Nurus Sunnah wa Zhulumatul Bid;ah Fi Dhauil Kitabi was Sunnah, edisi Indonesia Mengupas Sunnah, Membedah Bid’ah, hal. 13-18 Darul Haq]
_________
Foote Note.
[1] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari secara mu’allaq dalam kitab Al-Iman, bab : Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : Islam dibangun di atas lima perkara I : 9
[2] Dicuplik dari ucapan Ibnul Qayyim dalam buku beliau : “Ijtima’ Al-Juyusy Al-Islamiyah ‘Alal Mu’aththilah Al-Jahmiyah.

SUNNAH ADALAH KENIKMATAN Full View



Peristiwa Mukjizat nabi Muhammad SAW tentang terbelahnya bulan mungkin dibantah oleh orang-orang Barat karena dianggap sesuatu yang mustahil dan tidak logis; “Bagaimana mungkin benda-benda angkasa terbelah menjadi dua dan kemudian menyatu kembali sebagaimana yang kita lihat sekarang.”

Ternyata ditemukan pembuktian ilmiah terkait kejadian ini:
...
Pembuktian Pertama:
------------------------
Sejarah India dan Cina kuno (yang pada waktu peristiwa ini belum mengenal apa pun tentang Islam) telah mencatat dan menceritakan peristiwa ini. Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi, dalam bukunya Ma Dalla ‘Alaihi Al-Qur’an, mengutip dari buku Tarikh al-Yamini bawa dalam sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al-Ghaznawi terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut paganisme (musyrik) di India ia menemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan tersebut. Pada lempengan tersebut terpahat tulisan, “Istana ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mangandung pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran.”

Pembuktian Kedua:
--------------------------
Dalam sebuah temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ.Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah ?

maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad SAW sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”
Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan, …”

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir”orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!! !”

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …..sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: “Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…….”

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu ??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.

Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad SAW 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!!!!
Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … (aku pun bergumam), “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Pembuktian Ilmiah Tentang Terbelahnya Bulan Full View



Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. (Saidina Ali bin Abi Talib)
Kecantikan bukan terletak pada pakaian yang dipakai tetapi ia bergantung kepada keelokan akhlak dan budi pekerti.  (Saidina Ali bin Abi Thalib)  
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah. (Saidina  Abu Bakar As-Siddiq) 
Alangkah buruknya kepapaan, kalau aku mengadu aku malu, kalau aku berdiam diri aku binasa (Saidina Ali bin Abi Talib)
Jangan berkawan dgn orang yang tamak kerana pada zahirnya ia ingin membahagiakanmu tapi hakikatnya dia akan mencelakan . Jauhilah berteman dengan pembohong kerana ia boleh menjadikan orang yang dekat lari daripadamu  dan sebaliknya .Janganlah berkawan dengan orang yang bakhil kerana ia akan melupaimu di waktu kamu sangat memerlukannya dan jauhilah bersahabat dengan orang yang suka berbuat jahat kerana ia tidak malu untuk menjualmu dengan harga yang sangat murah . (Saidina Ali bin Abi Thalib)  
Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, bersolat dan berjihad. Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapat suatu kekosongan selain oleh penggantinya (yang berilmu juga) -Saidina Ali bin Abi Talib 
Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya. -Saidina Umar bin Al-Khatab
Sesiapa yang dilantik menjadi pemimpin kepada manusia maka dia hendaklah mengajar dirinya terlebih dahulu sebelum mengajar orang lain. Dan dia hendaklah memperelokkan setiap tindak tanduknya seharian sebelum memperelokkan dengan lidah. Dan sesiapa yang mengajar dirinya sendiri serta memperelokkannya lebih layak untuk mendapat kemuliaan daripada mereka yang mengajar dan memperelokkan manusia yang lain.  -  Saidina Ali bin Abi Thalib  
Ingin aku jadi rumput sahaja, supaya dimakan oleh kuda kerana amat ngerinya siksaan Allah- Saidina Abu Bakar As-Siddiq 
Bagi setiap nikmat ada kunci yang membukanya dan ada kunci yang akan menyelaknya yang mana kunci pembukanya adalah sabar dan kunci penyelaknya adalah malas -  Saidina Ali bin Abi Thalib  
Kemarahan orang yang berakal dilihat pada tindak tanduknya dan kemarahan yang ada pada orang jahil itu dapat dilihat melalui perkataannya.  -  Saidina Ali bin Abi Thalib  
Apabila kamu merasa letih kerana berbuat kebaikan maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan yang dilakukan akan terus kekal. Dan sekiranya kamu berseronok dengan dosa maka sesungguhnya keseronokan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal.  -Saidina Ali bin Abi Thalib  
Dua nikmat yang sering dilupakan ialah kesihatan dan keselamatan.  - Saidina Ali bin Abi Thalib  
Peliharalah iman kamu dengan memperbanyakkan sedekah, bentenglah hartamu dengan mengeluarkan zakat dan tolaklah gelombang bencana bala dengan sentiasa berdoa kepada Allah -  Saidina Ali bin Abi Thalib
Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat. - Saidina Ali bin Abi Thalib 
Keadilan itu syurga bagi orang yang dizalimi tetapi keadilan itu  adalah neraka bagi orang-orang yang bersifat zalim - Saidina Umar bin Al-Khatab
Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya -Khalifah Ali bin Abi Talib
1.      Kalau engkau berasa berkuasa untuk membuat aniaya kepada hamba Allah, ingatlah pula bahawa Allah lebih berkuasa membalasnya -Saidina Umar bin Al-Khatab

Saidina Ali berkata:
Wahai manusia, jagalah wasiatku. Jika kamu memegangnya erat-erat dengan segala kesiapan sehingga kamu dapat melaksanakannya, kamu tidak akan dapat keuntungan yang lebih besar darinya. Wasiat itu adalah :
1.Hendaklah kamu
tidak berharap kecuali kepada Tuhanmu.
2.Hendaklah kamu tidak takut kecuali kepada dosa-dosamu.
3.Hendaklah kamu tidak malu untuk belajar jika tidak tahu.
4.Hendaklah orang yang alim berkata :
Aku tidak tahu, apabila dia memang tidak tahu.

Saidina  Abu
Bakar r.a berkata : Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan, iaitu: 
Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau;
Hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau;
Hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau;
Adakalanya harta itu akan dicuri and dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna .

Saidina Umar bi
n Al-Khatab r.a. berkata :
Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya.
Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina.
Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.

Saidina Othman Ibnu Affan r.a. berkata : Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah:
Hatinya selalu berniat suci
Lidahnya selalu basah dengan zikrullah
Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa)
Segala perkara dihadapainya dengan sabar dan tabah
Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia.

Saidina Ali  r.a  berkata :
Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'.
Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia.
Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.
Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri & hati-hati dari dosa).
Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.
Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki.
Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan.
Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya,siapa yang banyak salahnya,maka hilanglah harga dirinya,siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu berarti hatinya mati.
Semua perangai tercela ditempatkan dalam sebuah rumah, dan kunci rumah itu adalah ketidak jujuran.       -Imam Hasan Al-Askari 
Islam memiliki dinding dan pintu yang kuat. Dinding Islam ialah kebenaran dan pintunya ialah keadilan.
Islam akan tetap jaya, selama penguasa-penguasa bersikap keras dan tegas, tetapi itu dilakukan tidak bererti mesti dengan pedang dan cemeti, melainkan dengan hak dan keadilan.
-Said bin Suwaid 

Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi sedekah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesehatan dan keamanan.
-Al-Ahnaf bin Qais

Hai anakku! Apabila perut penuh, nescaya tidurlah fikiran, bisulah ilmu hikmah dan duduklah (masalah) anggota tubuh daripada beribadah - Nasihat Luqmanul Hakim kepada anaknya.

Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :
1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Quran
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.

Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :- 
1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. Jangan kencing sambil berdiri

Hatim Azzahid berkata : 4 perkara yang tidak diketahui kadarnya melainkan oleh 4 perkara
1) Muda tidak diketahui kadarnya melainkan oleh orang tua
2) Kesejahteraan (kedamaian) tidak diketahui kadarnya melainkan oleh orang yang terkena bala
3) Kesihatan tidak diketahui kadarnya melainkan oleh orang yang sakit
4) Hidup tidak diketahui kadarnya melainkan oleh orang yang telah mati

Kamu menutup pintumu dan menurunkan tabirmu dan berasa malu kepada manusia tetapi tidak malu kepada Al-Quran yang ada di dadamu dan tidak malu kepada Allah yang Maha Besar yang tidak ada sesuatu yang dapat bersembunyi dariNya. - Al Fudhail bin Iyaadh
Orang yang tidur mesti dikejutkan, orang yang lupa mesti diperingatkan. Sesiapa yang tidak pernah mendapat nasihat dan peringatan maka dia sebenarnya telah mati. Peringatan itu begitu bermanfaat buat sesiapa yang menerima dengan hati yang mempunyai ciri-ciri " Dan tidak diberi peringatan melainkan sesiapa yang segera bertaubat.-Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad al-Husaini
Orang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama dia masih menuntut. Tetapi apabila pada suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar", maka sesungguhnya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya. -Luqman Hakim
Siapa yang mengamalkan apa yang telah diketahui maka akan diberi taufiq untuk mencapai apa yang belum diketahui - Al-Auzaa'i
Siapa yang mendamaikan dua orang yang sedang bersengketa Allah akan memberinya pahala untuk tiap kalimat yang diucapkannya sama dengan memerdekakan budak - Anas r.a

Manusia yang paling lemah ialah orang yang tak sanggup cari teman dan yang paling lemah daripada itu ialah orang yang mensia-siakan teman yang telah diperolehinya -Imam Al-Ghazali 

Kamu tidak boleh memberi kepuasan kepada semua orang, tetapi kamu boleh memberi kepuasan kepada golongan yang berakal, beradab dan terpilih - Ibnu Maqaffa
Usaha yang halal itu lebih berat daripada memindah bukit ke atas bukit -Ibnu Abbas

Adab dan akhlak yang buruk seperti tembikar yang sudah pecah. Tidak dapat dilekatkan lagi dan tidak dapat dikembalikan menjadi tanah - Wahab Munabih

Seseorang tidak akan mencapai darjat kesolehan, kecuali melalui enam rintangan: menutup pintu kemuliaan dan membuka pintu kehinaan, menutup pintu nikmat dan membuka pintu kesukaran, menutup pintu istirehat dan membuka pintu perjuangan, menutup pintu tidur dan membuka pintu jaga, menutup pintu kekayaan dan membuka pintu kemiskinan, menutup pintu harapan dan membuka pintu bersiap menghadapi maut -Ibrahim bin Adham

Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu akan memperoleh balasannya. Dan ingatlah bahawa bersama kesulitan itu sentiasa akan timbul kesenangan - Ibnu Abbas

Sesungguhnya yang lebih lama susahnya di dunia ialah lama gembiranya di akhirat dan lebih lama kenyang di dunia akan lebih banyak lapar di akhirat - Ibnu Asahir 

Tiga macam yang tidak diketahui kecuali pada tiga macam:
1. Orang yang sabar tidak diketahui kecuali ketika marah. 
2. Orang yang berani tidak diketahui kecuali ketika perang
3. Saudara tidak diketahui kecuali ketika berhajat (ada kepentingan)
-Luqman Al-Hakim

Hendaklah engkau bergaul dengan para ulama' dan dengarlah (renunglah) kata-kata hukama' kerana Allah SWT menghidupkan hati  yang mati dengan cahaya hikmah  sebagaimana ia suburkan bumi dengan hujan
yang lebat- Al-Hukama'

Keadaan hamba ini hanya ada empat macam: Nikmat, bala, taat dan maksiat. Maka jika ada di dalam nikmat, kewajipan hamba adalah bersyukur kepada Allah dan jika menerima bala harus sabar. Dan jika dapat melakukan ketaatan harus merasa mendapat taufik hidayat dari Allah. Dan bila tergelincir dalam dosa maksiat, maka harus membaca istighfar -Abul -Abbas Al Masri 
Perkataan itu seperti ubat, kalau sedikit bercakap memberi manfaat, tetapi terlalu banyak bercakap nescaya membunuh -Amru Al-As
Abu Laits berkata : "Awaslah kamu dari ketawa berlebih-lebihan kerana ketawa mengandung 8 bahaya.
Tercela oleh ulama dan orang yang sopan sempurna akal.
Memberanikan orang bodoh kepadamu
Jika engkau bodoh nescaya betambah kebodohanmu dan bila engkau alim berkurang ilmumu sebab ada riwayat: Seorang alim jika ketawa beerti telah memuntahkan ilmunya.
Melupakan dosa-dosa yang lampau
Memberanikan membuat dosa di masa depan, sebab bila ketawa terbahak membekukan hatimu.
Melupakan mati dan akhirat
Engkau menanggung dosa orang yang ketawa kerana ketawamu
Ketawa terbahak-bahak itu menyebabkan banyak menangis di akhirat.

Buku adalah: Teman bicara yang tidak mendahuluimu. Teman bicara yang tidak memanggilmu ketika kamu bekerja. Teman bicara yang tidak memaksamu berdandan ketika menghadapinya. Teman hidup yang tidak menyanjungmu. Kawan yang tidak membosankan. Penasihat yang tidak mencari-cari kesalahan.
-Ahmad bin Ismail 

Adakalanya seseorang melepas satu kalimat untuk mentertawakan orang-orang di sekitarnya, maka Allah murka padanya. Lalu murka Allah itu merata kepada orang-orang disekitarnya. Dan adakalanya seseorang berkata kalimat yang diredai Allah maka ia mendapat rahmat dan rahmat Allah itu merata kepada orang-orang disekitarnya. - Ibrahim Annakha'i

Di antara fitnah orang yang berilmu (orang alim) ialah berkata-kata lebih disukai daripada mendengar. Padahal mendengar itu lebih selamat daripada berkata-kata kerana dalam berkata-kata orang cenderung untuk mengisi, menambah dan mengurangi -Yazid bin Abi Habib

Solat itu menghantarmu setengah jalan, puasa itu menghantarmu ke pintu kerajaan dan sedekah itu membawamu masuk ke dalamnya -Sahl bin Abdullah At-Tusturi 

Ketika Haatim al-Asham datang berkunjung kepada Imam Ahmad, Imam bertanya,"Beritahukan kepadaku,bagaimana caranya mencari selamat dari manusia ?" Haatim menjawab, "Dengan tiga hal:
1. Anda memberi harta kepada mereka, dan jangan mengambil harta mereka.
2. Berikan hak-hak mereka dan janganlah menuntut hak Anda dari mereka
3. Bersabarlah menghadapi gangguan mereka dan jangan mengganggu mereka

Siapa yang berasa senang dengan pujian orang terhadap dirinya, bererti ia telah mengizinkan syaitan untuk masuk ke dalam perutnya -Ahmad Athaillah 

Berhati-hatilah kamu. Jangan sampai menulis masalah apapun dari ahlul ahwa` sedikit ataupun banyak. Dan berpeganglah dengan ahli atsar dan sunnah. -Imam Ahmad 
Kunci amal-amal dunia ialah kenyang manakala kunci akhirat pula adalah lapar - Syeikh Abu Sulaiman ad-Darani

Allah mengasihani kaum yang menganggap dunia sebagai barang simpanan. Lalu mereka menyerahkannya kepada orang yang sanggup memegang amanah mereka terhadap barang simpanan tersebut. Kemudian, mereka merasa senang dengan ringannya beban -Al-Hassan Al-Bashri

Ada empat hal yang dapat mengangkat seseorang kepada darjat yang tertinggi, walaupun amal dan ibadahnya sedikit, iaitu sifat-sifat penyantun, merendah diri, pemurah dan budi pekerti yang baik. Itulah kesempurnaan iman -Abul Qasim Al-Junaid

Kaum muda membuat sejarah dengan hati mereka. Cendikiawan membuat sejarah dengan akal pikiran mereka.
Orang arif membuat sejarah dengan jiwa mereka. Apabila hati, akal dan jiwa saling menunjang untuk membuat sejarah, pasti sejarah tak akan pudar sinarnya dan tak akan padam obornya.
-Dr. Mustafa Assiba'i

Ilmu adalah sesuatu yang bermanfaat dan bukannya ilmu apa yang hanya dihafaz semata-mata-Imam Syafi'e

Barangsiapa berilmu dan beramal serta mengajar, maka orang itu pantas disebut orang besar di segala petala langit -Nabi Isa A.S

Orang kaya itu tetap tempatnya di bawah orang yang miskin baik di syurga atau neraka kecuali yang selalu bersedekah. Namun sedikit sekali yang berbuat demikian kerana syaitan merintangi mereka untuk bersedekah. - Abu Laits

Muliakanlah rakanmu dengan kemuliaan yang mampu engkau lakukannya secara berterusan. Jika tidak maka kemuliaanmu itu akan membawa kepada perkara yang memutuskan persahabatan. -Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad al-Husaini
Apabila adanya sahabat engkau datang menziarahi engkau maka jangan kamu bertanya kepadanya : Adakah engaku sudah makan? atau : Bolehkah aku menyediakan untuk engkau makanan?. Tetapi hendaklah engkau menghidangkan makanan samada dia akan makan atau jika tidak maka angkatlah makanan itu. -Imam Sufian ath-Thauri
Syaitan lebih suka untuk menyesatkan orang yang alim daripada orang jahil kerana orang alim apabila sesat maka dia akan turut menyesatkan orang lain dengan kejahilannya sedangkan orang jahil tidak begitu -Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad al-Husaini
Jangan engkau bersahabat dengan sahabat yang mana dia begitu berharap kepada engkau ketika mahu menyelesaikan masalahnya sahaja sedangkan apabila masalah atau hajatnya telah selesai maka dia memutuskan kemanisan persahabatan. Bersahabatlah dengan mereka yang mempunyai ketinggian dalam melakukan kebaikan, memenuhi janji dalam perkara yang benar, memberi pertolongan kepada engkau serta memadai dengan amanahnya atau sikap bertanggungjawabnya terhadap engkau. -Imam Umar bin Abdul Aziz
Musibah itu hanya satu bala tetapi jika orangnya mengeluh maka menjadi dua bala. Yang satu bala musibah dan yang kedua hilangnya pahala musibah itu - Abdullah bin Almubarak
Gantunglah cita-citamu di tempat yang tinggi supaya ia tidak dapat dimusnahkan oleh orang lain kerana cita-cita itu adalah sumber kekuatan perjuangan yang tidak terhingga dari segi zahir dan batinnya - Imam Abu Hanifah
Sesiapa yang merasa marah tetapi dia tidak meluahkannya maka dia seumpama keldai dan sesiapa yang merasa redha terhadap sesuatu tetapi dia tidak dapat menerimanya maka dia seperti syaitan yang mana redha dengan ketuhanan Allah tetapi tidak mahu tunduk pada perintahNya -Imam Syafi'e
Kebaikan itu ada pada lima perkara iaitu mampu mengawal diri, menjauhkan diri daripada menyakiti orang lain, menggunakan rezeki yang halal, berserah diri kepada Allah dan menyakini segala kekuasan Allah.-Imam Syafi' 

Mutiara Hikmah Full View


( WASIAT INDAH ) SEMOGA YANG IKHLAS MEMBACA INI DIBERKAHI ALLAH SWT -

Kematian akan menimpa setiap orang. Oleh karena itu setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Jika Alloh memberi nikmat padamu sehingga engkau bisa memahami hakikat dunia ini, bahwa dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan tidak kekal, niscaya hatimu akan menjadi sehat. Adapun jika engkau lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hatimu. Semoga Alloh menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian.


Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhori)

Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai
Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu
Yaitu Alloh jalla wa ‘ala

Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang
Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula Yaitu surga

Demikianlah, hal ini menjadikan hati senantiasa bertaubat dan tawadhu kepada Alloh jalla wa ‘ala. Yaitu orang yang hati mereka senantiasa bergantung pada Alloh, baik dalam kecintaan, harapan, rasa cemas, dan ketaatan. Hati mereka pun selalu terkait dengan negeri yang penuh dengan kemuliaan yaitu surga. Mereka mengetahui surga tersebut seakan-akan berada di depan mata mereka. Mereka berada di dunia seperti orang asing atau musafir. Orang yang berada pada kondisi seakan-akan mereka adalah orang asing atau musafir tidak akan merasa senang dengan kondisinya sekarang. Karena orang asing tidak akan merasa senang kecuali setelah berada di tengah-tengah keluarganya. Sedangkan musafir akan senantiasa mempercepat perjalanan agar urusannya segera selesai.

Demikianlah hakikat dunia. Nabi Adam telah menjalani masa hidupnya. Kemudian disusul oleh Nabi Nuh yang hidup selama 1000 tahun dan berdakwah pada kaumnya selama 950 tahun,

“Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun” (QS Al Ankabut: 14)

Kemudian zaman beliau selesai dan telah berlalu. Kemudian ada lagi sebuah kaum yang hidup selama beberapa ratus tahun kemudian zaman mereka berlalu. Kemudian setelah mereka, ada lagi kaum yang hidup selama 100 tahun, 80 tahun, 40 tahun 50 tahun dan seterusnya.

Hakikat mereka adalah seperti orang asing atau musafir. Mereka datang ke dunia kemudian mereka pergi meninggalkannya. Kematian akan menimpa setiap orang. Oleh karena itu setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Jika Alloh memberi nikmat padamu sehingga engkau bisa memahami hakikat dunia ini, bahwa dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan tidak kekal, niscaya hatimu akan menjadi sehat. Adapun jika engkau lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hatimu. Semoga Alloh menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian.
WASIAT INDAH Full View



Waktu engkau masih kanak-kanak.............
kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu', Aku kau sentuh

dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku,kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa..............
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali,
sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi lemarimu.
Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan.
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian.
Di dalam lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu... pagi-pagi... surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Di waktu petang,
Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau..... 
Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah SWT,
Engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Bismillah). 
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam kendaraanmu
Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasiun radio kesukaanmu
Mengasyikkan.
Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku
Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran telivisi
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu.........
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama
Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio, hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya.....
kubur yang setia menunggu mu...........
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu
Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah "Al-Qur'an", kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah Aku kembali.... bacalah aku kembali setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Tuhan semesta
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah Aku kembali...
Baca dan pelajari lagi Aku....
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau sebaris ayat
Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi...
Maha Suci Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 
Semoga bermanafaat.

Bila Al-Qur’an Mulai Berbicara Full View




@tujuh89 - Ikan air tawar pemangsa ikan kecil dan krustasea nampaknya menjadi icon penuh untuk kinerja H. Alex Noerdin. Mengapa demikian? Ikan yang menjadi ikon Kota Palembang yang saat ini dapat dikatakan langkah, sesuai dengan kinerja dan misi pemimpin yang langkah pula.

Yups! Ikan Belida (Belido), nama yang diambil dari salah satu sungai di Sumatera Selatan yang menjadi habitatnya ini melambangkan sebuah simbol Abadi bagi kota yang lahir pada 683 tahun silam. Ikan yang mayoritas berwarna hitam gelap ini nampaknya bagai Ksatria Sungai yang diam – diam menghanyutkan, atau dalam bahasa yang lebih sederhana kinerja Gubernur Sumsel haruslah tidak banyak bicara namun menunjukkan bukti nyata pada masyarakat. Terbukti luas saat perhelatan akbar yang dapat disaksikan oleh seluruh pasang mata di penjuru dunia, Sea Games 2011. Sumatera Selatan khususnya berhasil menjadi Tuan Rumah yang baik dan menjadi kesan mendalam bagi atlet maupun turis dalam dan luar negeri yang singgah.

Ikan yang berbobot lebih dari 1 kilogram ini sudah layaknya menyebar bukan hanya di Palembang namun juga di Provinsi dengan lumbung pangan tertinggi di Indonesia, Sumatera Selatan. Kegemilangan liukan Ikan Belida tak hanya dimanfaatkan sebagai ikan hias semata saat ini, namun juga menjadi bahan dasar untuk oleh – oleh khas layaknya Kemplang dan Pempek. Diharapkan Sumsel dapat Gemilang seperti Belida yang cantik saat di aquarium dengan harga yang sangat Sughoi saat ini serta mampu dinikmati (dikenal) oleh banyak orang dan menimbulkan kesan dalam diluar Provinsi yang lahir 67 tahun sillam.

Harapan kesegaran Belida dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Sumsel harus terus digalakkan, agar kesegaran Belida bukan hanya simbol melainkan bukti nyata Kegemilangan Sumsel.

Apakah hanya pemimpin yang harus layaknya Belida? Oh, tentu tidak sobat. All Person harus mencontoh ikan ini. Figur ikan yang saat ini menjadi lampu yang menyinari Palembang di malam hari juga sebagai bukti bahwa Belida bukan hanya ada saat terang namun dapat bertindak saat gelap.

Predikat Sumsel Gemilang tetap dicapai bila tiap – tiap Provinsi di Sumatera Selatan meniru kinerja tak banyak ulah seekor ikan yang mempunyai nama Latin Notopterus Chitala H.B. ini.


Belajar dari Belida Full View



Muhammad Nabi dan Rosulku..
pembawa kebaikan di tengah kedzaliman..
Bintang Kehidupan di tengah kegelapan..
Rembulan Perdamaian di tengah Pertikaian..
Muhammad Nabi dan Rosulku..
Bunga kehidupan dalam duniaku..
Penabur berjuta keharuman dalam hatiku..
pengukuh iman dalam Agamaku [Islam]..
Petunjuk Kebaikan dalam sifatku…

Dan Engkaulah Muhammad Nabi dan Rosulku..
Panutan di setiap langkah kakiku..
Solawat dan Salam akan selalu ku junjung Untukku..
Wahai Nabi utusan Allah Tuhanku..
Ajaklah aku kedalam surga yang telah tercipta untukmu…
Amin..


SAW Full View

._

._

Motivation Word

Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yang pernah jatuh adalah orang yang sedang berjalan menuju keberhasilan. Apapun yang terjadi, jangan dijadikan beban. Berserah diri sepenuhnya pada tuhan, dan yakin tuhan telah merencanakan yang terbaik. Doaku hari ini: ya allah, terima kasih atas pagi ini. Aku mohon engkau menjauhkan segala petaka yang mungkin akan menimpaku. Selamat pagi nusantara.. Awali pagi hari dengan doa dan harapan, bukan dengan keluhan atau makian.. Peraturannya sederhana: jika dia tak membuatmu lebih baik tapi lebih buruk, biarkan dia pergi.
Buka Panel

._

._

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 @tujuh89 | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER